1.Tabung reaksi
Tabung reaksi umumnya terbuat dari berbagai macam jenis gelas antara lain ; Boroksilikat, Soda, Fiolax dan Supermax. Soda Glass tidak tahan pemanasan, Fiolax Glass tidak peka terhadap perubahan panas dan pemanasan setempat. Tabung reaksi yang terbuat dari Fiolax dan Soda glass umumnya berdinding tipis, sedangkan tabung reaksi yang terbuat dari Boroksilikat dan Supermax tahan pemanasan. Ukuran tabung reaksi ditetapkan berdasarkan atas diameter mulut tabung bagian dalam dan panjang tabung, diameter antara 70 – 200 mm.
Prinsip Kerja : Sebagai wadah larutan, beberapa memiliki tutup yang digunakan untuk meletakkan sampel (darah).
Fungsi :
- Mereaksikan larutan.
- Untuk memanaskan sampel atau cairan.
K3:
- Membawa serta dengan rak tabung sesuai dengan ukuran tabungnya agar tidak jatuh.
- Gunakan penjepit tabung saat akan melakukan pemanasan.
2.Tempat tabung reaksi
Dari
kayu keras , 6 lubang dalam dua baris (total 12 lubang) berdiameter
sekitar 18 mm. Pada bagian dasar terdapat lekukan sehingga tabung stabil
ditempatkan.
Prinsip Kerja : tabung reaksi dimasukkan dalam lubang tabung sesuai ukurannya.
Fungsi : digunakan untuk menempatkan tabung reaksi sesuai ukuran tabung.
K3 : membawa rak tabung harus hati – hati, apabila jatuh maka tabung yang berada pada rak tabung juga akan jatuh.
3. Gelas Kimia (Beaker Glass)
Biasanya
terbuat dari tipe boroksilikat. Bentuk beaker glass memiliki beberapa
tipe, tinggi dan pendek. Mempunyai kapasitas ukuran volume dari 5 – 6000
mL.
Prinsip kerja : Wadah larutan, skala pada badan gelas digunakan untuk mengukur larutan secara tidak teliti.
Fungsi :
- Sebagai tempat melarutkan zat.
- Tempat memanaskan.
- Menguapkan larutan / air.
K3 :
- Menggunakan lap halus saat mengangkat beaker gelas dari kompor listrik.
- Merendam beaker gelas dalam aquadest atau air saat menuangkan larutan asam dengan konsentrasi tinggi.
Terbuat dari jenis gelas boroksilikat, labu erlenmeyer ada yang dilengkapi dengan tutup dan tanpa tutup. Tutup labu dan mulut labur erlenmeyer terbuat dari kaca asah. Labu erlenmeyer mempunyai kapasitas ukuran volume dari 25 – 2000 mL.
Prinsip kerja :
labu erlenmeyer dengan tutup asah digunakan untuk pencampuran reaksi
dengan pengocokkan kuat sedangkan labu erlenmeyer tanpa tutup asah
biasanya digunakan untuk mencampurkan reaksi dengan kecepatan lemah.
Fungsi :
- Labu erlenmeyer dengan tutup asah digunakan untuk titrasi dengan pengocokkan kuat, dihubungkan dengan alat ekstraksi, alat destilasi dan sebagainya.
- Labu erlenmeyer tanpa tutup asah digunakan untuk titrasi dengan pengocokkan lemah hingga sedang.
K3 : Menggunakan lap halus saat mengangkat Erlenmeyer dari kompor listrik.
5.Labu Ukur (Volumetrik Flask)
Terbuat
dari jenis gelas boroksilikat, mempunyai mulut labu dengan ukuran
standar yang dilengkapi dengan tutpnya. Tutup labu dapat terbuat dari
gelas asah atau teflon. Labu ukur mempunyai kapasitas volume 5 – 2000
mL.
Prinsip kerja : Labu ukur memiliki ketelitian tinggi sehingga sering digunakan untuk mengukur larutan secara teliti.
Fungsi : Digunakan untuk mencampurkan larutan.
K3 :
- Tidak boleh dipanaskan.
- Gunakan kedua tangan saat mencampurkan larutan.
Buret
berbentuk silinder, terbuat dari jenis gelas soda, boroksilikat, amber.
Bentuk buret dibedakan dengan ujung kran lurus (Burettes with straight
stopcock) dan buret dengan keran bengkok (Burettes with lateral
stopcock). Mempunyai kapasitas 1 – 100 mL dengan pembagian skala 0,01 –
0,2 m.
Prinsip Kerja :
Buret harus bersih, kering dan bebas lemak sebelum digunakan. Sebelum
titrasi dimulai, pastikan tidak ada gelembung udara di bawah kran karena
menyebabkan kesalahan saat melakukan titrasi.
Fungsi : Memberikan secara tetes demi tetes sejumlah volume larutan yang diketahui dengan teliti pada proses titrasi.
K3 :
- Letakkan pada keranjang plastik.
- Perhatikkan kran buret, gunakan pelumas untuk memudahkan putaran kran buret dan mencegah kebocoran.
Terbuat
dari jenis boroksiliat atau plastic. Corong mempunyai garis tengah 35 –
300 mm dan ada yang mempunyai tangkai corong panjang, sedang dan
pendek.
Prinsip Kerja : membantu memasukkan cairan dalam suatu wadah dengan ukuran mulut kecil.
Fungsi : digunakan untuk menyaring zat cair atau sampel padat.
K3 : saat menuangkan larutan, corong sebaiknya tidak bersentuhan dengan mulut wadah usahakan menjauh sedikit.
8. Pipet Volume (Volumentric Pipettes)
Pipet terbuat dari gelas jenis soda jernih, mempunyai kapasitas 0,5 – 100 mL.
Prinsip Kerja : memipet atau memindahkan volume cairan dengan teliti atau seksama.
Fungsi : memipet atau memindahkan volume cairan dengan teliti.
K3 :
- Tidak menggoyangkan pipet untuk mengeluarkan sisa larutan yang tertinggal pada pipet, tetapi sebaiknya ditiup atau menggoreskan ujung pipet pada dinding dalam dari wadah sebanyak 3x.
- Menggunakan ball pipet saat memipet larutan berbahaya dan beracun.
- Penghisapan larutan menggunakan pipet melalui mulut usahakan pipet berada pada dasar wadah, agar tidak ada gelembung yang masuk saat memipet.
Pipet ukur terbuat dari gelas jenis soda jernih, mempunyai kapasitas 0,01 – 50 mL dilengkapi dengan pembagian skala pada dinding pipet 0,001 – 0,5 mL.
Prinsip Kerja : memipet cairan secara kurang teliti dan tidak masuk dalam perhitungan pada penetapan kadar.
Fungsi : digunakan untuk mengambil, memindahkan atau memipet sejumlah volume secara tidak teliti.
K3 :
- Tidak menggoyangkan pipet untuk mengeluarkan sisa larutan yang tertinggal pada pipet, tetapi sebaiknya ditiup atau menggoreskan ujung pipet pada dinding dalam dari wadah sebanyak 3x.
- Menggunakan ball pipet saat memipet larutan berbahaya dan beracun.
- Penghisapan larutan menggunakan pipet melalui mulut usahakan pipet berada pada dasar wadah, agar tidak ada gelembung yang masuk saat memipet.
Desikator
terbuat dari gelas jenis semi-boroksilat, plastik atau mika. Tipe gelas
jenis atau amber. Di dalam desikator terdapat piringan berpori yang
terbuat dari porselin yang digunakan untuk meletakkan alat – alat gelas.
Di bawah piringan porselin terdapat bahan pengering yang umumnya
terbuat dari ; silikagel, asam sulfat pekat, fofor pentaoksida, kalsium
oksida dan sebagainya. Pengering silikagel biasanya diberi indicator
warna biru yang keriing dan jika telah mengikat uap air warna akan
berubah menjadi merah. Silikagel yang telah jenuh dengan uap air dapat
dikeringkan lagi dengan cara dipanaskan dalam oven dengan suhu 100o. Tutup desikator pada bagian permukaan harus diberi bahan pelican missal : silicon grease, agar dapat tertutup lebih rapat.
Prinsip kerja :
Mendinginkan, mengeringkan serta menyimpan zat atau bahan.
Fungsi :
-
Digunakan untuk mendinginkan bahan atau alat gelas (misalnya ; krus porselin, botol timbang) setelah dipanaskan dan akan ditimbang.
-
Mengeringkan bahan atau menyimpan zat atau bahan yang harus diliindungi terhadap pengaruh kelembapan udara.
K3 :
Gunakan dua buah tangan untuk membawa desikator atau untuk membukanya,
tangan pertama digunakan sebagai penahan desikator dan tangan yang lain
digunakan untuk mendorong tutup desikator. Jika desikator dihampa
udarakan, sebelum dibuka kran harus dibuka terlebih dahulu agar tekanan
udara di dalam dan diluar desikator sama hingga akan memudahkan untuk
membukanya.
11. Batang Pengaduk (Strirring Rod)
Terbuat
dari gelas, polietilen atau logam yang dibungkus dengan polietilen.
Batang pengaduuk mempunyai panjang sesuai dengan keperluan. Batang
pengaduk umumnya bergaris tengah 2 – 4 mm dan mempunyai panjang yang
bervariasi 6 – 30 cm.
Prinsip Kerja : Mengaduk larutan atau suspense dalam wadah.
Fungsi :
- Digunakan untuk mengaduk larutan atau suspensi yang umumnya berada pada gelas kimia, Erlenmeyer atau tabung reaksi.
- Digunakan pula sebagai alat bantu untuk memindahkan cairan dari suatu bejana ke bejana lain.
K3 : dalam mengaduk tidak bolek terlalu kuat atau kasar agar larutan tidak terpecik dan wadah tidak pecah.
12.Gelas Arloji (Watch Glasses)
Prinsip Kerja : wadah penimbangan zat padat
Fungsi : wadah menimbang zat padat dan untuk menutup labu pada proses pemanasan.
K3 : berhati – hati saat menempatkan wadah
13. Corong Pisah (Separatory Funnels)
Terbuat
dari gelas boroksilat, tidak berwarna dan amber. Berbentuk kerucut
(buah per) bulaat dan silinder, dilengkapi dengan kran dan tutup yang
terbuat dari bahan gelas asah atau teflon. Mempunyai kapasitas 50 – 2000
mL. Corong pisah mempunyai tangkai bermacam – macam ada yang bertangkai
pendek, panjang dilengkapi dengan penyambung gelas asah standar,
dilengkapi dengan pengatur tetesan.
Prinsip Kerja : mengekstraksi zat cair dengan zat cair.
Fungsi :
digunakan untuk ektraksi zat, dapat pula mengatur aliran zat cair pada proses kromatografi kolom dan reaksi kimia lainnya.
K3 :
- Sebelum menggunakan, lakukan pengecekan tutup dan kran corong pisah sudah tepat dan tidak bocor.
- Dalam pengocokkan corong pisah dilakukan dengan cara memegang bagian atas berikut tutupnya dengan tangan kanan dan tangan kiri memegang tangkai corong berikut kerannya.
Corong
Buchner dari porselin atau gelas boroksilikat. Corong penggunaannya
dibantu dengan labu hisap yang dihubungkan dengan pompa hisap / vakum.
Diameter corong Buchner 26 – 380 mm. Corong mempunyai dasar yang berpori
kasar dan jika akan digunakan harus diletakkan kertas saring yang
mempunyai diameter sama dengan corong atau lempeng berpori.
Prinsip Kerja: Menyaring bahan kasar dengan cairan penyaring atau pelarut.
Fungsi : digunakan untuk menyaring dengan cepat terutama jika digunakan pelarut yang mudah menguap.
K3 :
- Memperhatikan kedudukan tangkai corong dengan arah hisapan pompa agar diatur sedemikian rupa sehingga cairan yang keluar dari corong tidak terhisap oleh pompa.
- Saat menghentikan penghisapan, terlebih dahulu lepaskan hubungan alat gelasnya agar tidak berhubungan dengan udara, sehingga tidak terjadi tekanan yang berbalik.
Krus dapat dipanaskan hingga suhu tinggi dalam tanur (Muffle Furnance) 1900o.
Krus mempunyai kapasitas 2 – 250 mL. Mempunyai bentuk tinggi atau
pendek , krus dilengkapi denan tutup. Krus terbuat bahan Porselin,
Platina, tanah liat yang dibakar, campuran Platina-Tembaga, Baja tahan
karat, Nikel, Graphite.
Prinsip Kerja : praktikum analisis laboratorium sehari – hari untuk pengabuan zat pada analisis gravimetri.
Fungsi : umumnya digunakan untuk membakar / mengarangkan / mengabungkan zat pada analisis gravimetri.
K3 :
- Sebelum digunakan, krus di cuci dan di rendam dengan asam pencuci.
- Untuk mengambil, memasukkan, memindahkan krus dari tanur menggunakan tang krus tangkai panjang dan pendek.
16. Kondensor (Condensers)
Kondensor
mempunyai bentuk panjang yang berbeda – beda sesuai dengan kegunaan
masing – masing. Kondensor terbuat dari gelas boroksilat , umumnya dapat
dirangkai dengan alat gelas lain untuk berbagai keperluan.
Prinsip Kerja :zat
dipanaskan, kemudian uap panas akan naik lalu dialirkalah air
dinginmelalui selang sehingga uap panas tadi tidak lepas ke udara tetapi
kembali mengembun dan jatuh lagi ke bawah. Pada prinsip kerja
kondensor, volume dari larutan yang dipanaskan akankonstan karena tidak
ada uap yang lepas ke udara.
Fungsi :
digunakan intuk menggembungkan atau mendinginkan uap yang terjadi pada
proses reaksi, sintesa, atau pada sistem destilasi, ekstraksi,
saponifikasi, esterifikasi, metilasi dan sebagainya.
K3 :
Pada saat melakukan destilasi, kita harus memperhatikan suhunya. Apabila terlalu
tinggi maka akan menyebabkan endapan yang seharusnya didapat akan
gosong dantidsak dapat dilanjutkan prosesnya ke rekristalisasi.
Cawan porselin mempunyai kapasitas 4 – 2900 mL. Sebagian cawan petri tidak tahan pada suhu di atas 300o.
Fungsi : untuk menguapkan cairan pada suhu yang tidak terlalu tinggi (oven, di atas tangas air, uap, pasir dan sebagainya).
K3 : memperhatikan suhu saat menguapkan cairan.
18. Botol Pereaksi (Reagent Bottles)
Botol
pereaksi terbuat dari boroksilikat, atau gelas soda, ada yang
jernih-transparan dan amber. Botol mempunyai mulut atau leher lebar dan
normal dengan kapasitas 50 – 10.000 mL dilengkapi dengan tutup yang
terbuat dari kaca asah.
Fungsi : menyimpan larutan, khusus untuk penyimpanan asam yang berasap botol dilengkapi dengan penutup bahan atau kap asam.
K3 :
- Khusus untuk larutan asam, botol pereaksi diletakkan pada lemari asam.
- Pasang tutup botol agar larutan tidak bercampur dengan udara.
19. Botol Penetes (Dropping Bottles)
Terbuat
dari gelas boroksilikat , ada yang jernih-transparan dan amber.
Kapasitas 30 – 250 mL dilengkapi dengan tutup yang mempunyai tempat
mengalirkan cairan / meneteskan cairan atau tutup yang dilengkapi dengan
pipet.
Prinsip Kerja : menyimpan dan meneteskan cairan.
Fungsi : digunakan untuk menyimpan cairan indikator, cairan pewarnaan dan sebagainya.
K3 : saat mengangkat pipet dalam botol, harus hati – hati jika tidak maka cairan akan berceceran.
20. Cawan Petri
Cawan
Petri atau telepa Petri adalah sebuah wadah yang bentuknya bundar dan
terbuat dari plastik atau kaca yang digunakan untuk membiakkan sel.
Cawan Petri selalu berpasangan, yang ukurannya agak kecil sebagai wadah
dan yang lebih besar merupakan tutupnya.
Fungsi :
digunakan sebagai wadah untuk penyelidikan tropi dan juga untuk
mengkultur bakteri,khamir, spora, atau biji-bijian. Cawan Petri plastik
dapat dimusnahkan setelah sekali pakai untuk kultur bakteri.\
K3 : menutup cawan petri setelah memasukkan biakan bakteri agar tidak terkontaminasi dengan udara.
20. Pipet Tetes (Dropping Pipettes)
Prinsip Kerja : menambahkan cairan tetes demi tetes hingga volume tepat.
Fungsi : memindahkan larutan dari satu wadah ke wadah lainnya
K3 : setelah
memipet miringkan sedikit pipet agar larutan yang dipindahkan tidak
menetes dan luruskan kembali pipet saat akan memindahkannya pada wadah
lainnya.
21. Botol Timbang (Wlighting Bottles)
Botol
timbang terbuat dari jenis gelas boroksilikat, dilengkapi dengan tutup
asah. Botol timbang mempunyai tipe bentuk tinggi dan pendek. Kapasitas
botol timbang mulai 15 – 80 mL.
Fungsi :
- Digunakan di dalam menentukan kadar air suatu bahan.
- Selain itu digunakan untuk menyimpan bahan yang akan ditimbang terutama untuk bahan cair.
22. Labu iodium (Iodium Determination Flask)
Labu
iodium atau disebut juga sebagai labu iod merupakan salah satu alat
gelas laboratorium yang terbuat dari kuarsa/silikat oksida, boron
oksida, aluminium oksida dan natrium oksida. Labu iodium mirip labu
Erlenmeyer bertutup asah dan pada mulut labu dilengkapi oleh suatu
piringan kaca yang digunakan untuk menempatkan cairan/larutan atau air
yang berguna untuk mengikat uap iodium hasil reaksi. Labu iodium
mempunyai kapasitas ukuran 100 sampai 500.
Prinsip Kerja : memasukkan sampel dalam labu iodium dan tutup dengan rapat, jangan sampai ada gelembung udara di dalamnya.
Fungsi : adapun kegunaan labu iodium adalah untuk mereaksikan zat yang biasanya menghasilkan iodium.
K3 :
- Pecahnya labu yang dpat diatasi dengan mengganti yang baru.
- Retaknya labu yang dapat diperbaiki dengan lem.
- Apabila tutup labu kurang rapat ketika sedang digunakan dalam mereaksikan, maka aroma iodium yang menyenngat akan terhirup dan akan mengganggu kerja sehingga tutp labu harus ditutup rapat.
23. Labu Kjeldahl (Kjeldahl Flasks)
Prinsip Kerja : posisi labu harus miring dengan mulut menyandar pada penampung uap asam.
Fungsi : digunakan untuk destruksi atau digesti protein dan dapat pula digunakan sebagai labu destilasi pada hasil destruksi protein.
K3 : saat memasangkan labu pada mulut penampung uap harus rapat agar uap asam tidak menyebar saat melakukan proses destruksi.
24. Bunsen
Pemanas
yang bentuknya seperti tabung yang berisi bahan bakar dan memiliki
sumbu yang dapat menghasilkan api. Bahan bakarnya macam-macam, ada yang
dari alcohol, spiritus, dan minyak gas..
Fungsi : fungsinya untuk menciptakan suasana steril
Botol
semprot atau juga sering disebut botol pencuci adalah berupa botol
tinggi bertutup yang terbuat dari plastik. Jadi anda tidak perlu takut
menggunakannya karena tidak terbuat dari gelas dan akan terhindar dari
pecah atau retakAlat ini sangat diperlukan dilaboraturium manapun.
Walaupun alat ini sangat sederhana tapi sangat berguna.
Prinsip Kerja : menekan badan botol sampai airnya keluar.
26. Penghisap Pipet (Pipet Filler)
Fungsi : Untuk menghisap larutan yang akan diukur.
27. Spatula
spatula Untuk mengambil bahan kimia yang berbentuk padatan, Dipakai untuk mengaduk larutan.
28. Tanur
Digunakan sebagai pemanas pada suhu tinggi, sekitar 1000 °C.
29. Inkubator
Digunakan untuk fermentasi dan menumbuhkan media pada pengujian secara mikrobiologi.
30. Hot Plate
Untuk memanaskan larutan. Biasanya untuk larutan yang mudah terbakar.
31. Oven
Untuk mengeringkan alat-alat sebelum digunakan dan digunakan untuk mengeringkan bahan yang dalam keadaan basah.
32. Hot Hands
Untuk memegang peralatan gelas yang masih dalam kondisi panas.
33. Indikator Universal
Untuk identifikasi keasamaan larutan/zat. Caranya: setelah kertas indikator universal dicelupkan di cocokan warna yang ada pada kotak kertas universal.
34. Corong Bucher
Menyaring larutan dengan dengan bantuan pompa vakum.
35. Kawat Nikrom
untuk uji nyala dari beberapa zat.
35. Kertas Saring
Untuk menyaring larutan.
36. Kaki Tiga
Kaki tiga sebagai penyangga pembakar spirtus.
37. Kawat Kasa
Sebagai alas atau untuk menahan labu atau beaker pada waktu pemanasan menggunakan pemanas spiritus atau pemanas bunsen
38. Penjepit
Untuk menjepit tabung reaksi.
39. Stirer dan Batang Stirer
Pengaduk magnetik. Untuk mengaduk larutan. Batang-batang magnet diletakan di dalam larutan kemudian disambungkan arus listrik maka secara otomatis batang magnetik dari stirer akan berputar.
40. Ring
Untuk menjepit corong pemisah dalam proses pemisahan dan untuk meletakan corong pada proses penyeringan.
41. Clay Triangel
Untuk menahan wadah, misalnya krus pada saat pemanasan ataau corong pada waktu penyaringan.
.
28. Tanur
Digunakan sebagai pemanas pada suhu tinggi, sekitar 1000 °C.
29. Inkubator
Digunakan untuk fermentasi dan menumbuhkan media pada pengujian secara mikrobiologi.
30. Hot Plate
Untuk memanaskan larutan. Biasanya untuk larutan yang mudah terbakar.
31. Oven
Untuk mengeringkan alat-alat sebelum digunakan dan digunakan untuk mengeringkan bahan yang dalam keadaan basah.
32. Hot Hands
Untuk memegang peralatan gelas yang masih dalam kondisi panas.
33. Indikator Universal
Untuk identifikasi keasamaan larutan/zat. Caranya: setelah kertas indikator universal dicelupkan di cocokan warna yang ada pada kotak kertas universal.
34. Corong Bucher
Menyaring larutan dengan dengan bantuan pompa vakum.
35. Kawat Nikrom
untuk uji nyala dari beberapa zat.
35. Kertas Saring
Untuk menyaring larutan.
36. Kaki Tiga
Kaki tiga sebagai penyangga pembakar spirtus.
37. Kawat Kasa
Sebagai alas atau untuk menahan labu atau beaker pada waktu pemanasan menggunakan pemanas spiritus atau pemanas bunsen
38. Penjepit
Untuk menjepit tabung reaksi.
39. Stirer dan Batang Stirer
Pengaduk magnetik. Untuk mengaduk larutan. Batang-batang magnet diletakan di dalam larutan kemudian disambungkan arus listrik maka secara otomatis batang magnetik dari stirer akan berputar.
40. Ring
Untuk menjepit corong pemisah dalam proses pemisahan dan untuk meletakan corong pada proses penyeringan.
41. Clay Triangel
Untuk menahan wadah, misalnya krus pada saat pemanasan ataau corong pada waktu penyaringan.
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar