Selasa, 15 September 2015

Etika di laboratorium

1. Cara menuangkan
    Pada saat menuangkan suatu larutan atau suatu zat, kita harus memastika bahwa posisi label pada gelas ukur tidak berada di depan maupun belakang. tetapi diletakkan disamping pada saat menuangkan. dikarnakan takunya jika larutan atau zat tumpah, tidak sampai merusak atau mengenai label.

2. Cara mencampur asam atau basa
    Ketika ada dua zat misalnya asam dan air,maka cara mencampurkannya yaitu dengan menuangkan konsentrasi yang rendah ke konsentrasi yg tinggi. jadi, dari asam ke air.

3.Cara membuka tutup botol
   Ketika membuka tutup botol, biasanya kita meletakkannya dengan posisi terserah. tetapi unuk hal ini berbeda. saat tutup botol telah terbuka, letakkan dalam posisi berdiri. jangan biarkan tergeletakdalam posisi tidur ataupun miring. karna ditakutkan didalam tutup botol tersebut masih tersisa larutan atau zat yang bisa tumpah kemana mana.

4. Cara mencium bau
    Saat kita ingin mengetahui bau dari suatu zat, biasanya kita bisa langsung menggunakan indra pembau yaitu hidung. tetapi untuk hal ini berbeda. kita tidak boleh langsung menggunakan indra pembau kita karna zat atau larutan itu mengandung bahan kimia yang berbahaya yang bisa merusak saluran pernapasan kita melalui hidung. untuk itu cara membaunya yaitu dengan mendekatkan bau tersebut ke hidung kita dengan menggunakan tangan yang menyalurkan bau lewat oksigen.

5. Cara membersihkan alat dan bahan yang tumpah.
    Saat terjadi cairan atau larutan yang jatuh atau tumpah, kita tidak boleh langsung membersihkan dengan kain lap tetapi gunakan batu bara, pasir, arang yang setidknya bisa langsung diserap oleh cairan atau larutan tersebut. pertama tuangkan ke daerah pinggir sampai mengelilingi cairan atau larutan yang jatuh.  setelah itu baru tuangkan ke daerah tengah hingga tertutup semua. karna ditakutkan, jika menggunakan air, larutan akan menyebar kemana mana.

6. Cara membuang pecahan alat dan limbah
    Saat terjadi kerusakan pada alat yang terbuat dari kaca, bersihkan terlebih dahulu dengan alat untuk mengangkut pecahan dan masukkan ke dalam plastik. untuk membuangnya jangan dibuang ditempat sampah umum. letakkan di tempat tersendiri. karna takutnya jika dibuang di tempat sampah umum, tukang sampah yang mengangkutnya akan terluka karna tidak mengetahui adanya pecahan kaca di dalamnya.

  • Pembuangan Limbah 

 Limbah bahan kimia secara umum meracuni lingkungan, oleh karena itu perlu penanganan khusus : a. Limbah bahan kimia tidak boleh dibuang langsung ke lingkungan .
 b. Buang pada tempat yang disediakan
 c. Limbah organik dibuang pada tempat terpisah agar bisa didaur ulang.
 d. Limbah padat (kertas saring, korek api, endapan) dibuang ditempat khusus.
 e. Limbah yang tidak berbahaya (Misal : detergen) boleh langsung dibuang ,dg pengenceran air yang cukup banyak.
f. Buang segera limbah bahan kimia setelah pengamatan selesai.
 g. Limbah cair yang tidak larut dlm air dan beracun dikumpulkan pada botol dan diberi label yg jelas.


7. Cara memulai dan mengakhiri praktikum
    Saat sebelum praktikum, cek alat dan bahan serta kelengkapan lainnya yang diperlukan saat praktikum. saat praktikum telah selesai, cek kembali alat


8. Pakaian di Laboratorium 
Pekerja laboratorium harus mentaati etika berbusana di laboratorium. Busana yang dikenakan di laboratorium berbeda dengan busana yang digunakan sehari hari. Busana atau pakaian di laboratorium hendaklah mengikuti aturan sebagai berikut :

a. Dilarang memakai perhiasan yang dapat rusak oleh bahan kimia, sepatu yang terbuka, sepatu licin, atau berhak tinggi.
b. Wanita dan pria yang memiliki rambut panjang harus diikat, rambut panjang yang tidak terikat dapat menyebabkan kecelakaan. karena dapat tersangkut pada alat yang berputar.
c. Pakailah jas praktikum, sarung tangan dan pelindung yang lain dg baik meskipun, penggunaan alat alat keselamatan menjadikan tidak nyaman. lat dan kembalikan ke tempat semula. pastikan tidak ada bekas cairan atau zat zat lain yang tertinggal di tempat praktikum. pastikan semua bersih dan rapi.

9.Bekerja dengan Bahan Kimia 
Bila anda bekerja dengan bahan kimia maka diperlukan perhatian dan kecermatan dalam penanganannya. Adapaun hal umum yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut :
a. Hindari kontak langsung dg bahan kimia
b. Hindari menghirup langsung uap bahan kimia
c. Dilarang mencicipi atau mencium bahan kimia kecuali ada perintah khusus ( cukup dg mengkibaskan kearah hidung )
d. Bahan kimia dapat bereaksi langsung dg kulit menimbulkan iritasi (pedih dan gatal)

10.Memindahkan Bahan Kimia 
   Seorang laboran pasti melakukan pekerjaan pemindahan bahan kimia pada setiap kerjanya. Ketika melakukan pemindahan bahan kimia maka harus diperhatikan hal hal sebagai berikut :
a. Baca label bahan sekurang kurangnya dua kali untuk menghindari kesalahan dalam pengambilan bahan misalnya antara asam sitrat dan asam nitrat.
b. Pindahkan sesuai jumlah yang diperlukan
c. Jangan menggunakan bahan kimia secara berlebihan
d. Jangan mengembalikan bahan kimia ke tempat botol semula untuk menghindari kontaminasi, meskipun dalam hal ini kadang terasa boros

11.Memindahkan Bahan Kimia Cair 
Ada sedikit perbedaan ketika seorang laboran memindahkan bahan kimia yang wujudnya cair. Hal yang harus diperhatikan adalah :
a. Tutup botol dibuka dg cara dipegang dg jari tangan dan sekaligus telapak tangan memegang botol tersebut.
b. Tutup botol jangan ditaruh diatas meja karena isi botol bisa terkotori oleh kotoran yang ada diatas meja.
c. Pindahkan cairan menggunakan batang pengaduk untuk menghindari percikan.
d. Pindahkan dengan alat lain seperti pipet volume shg lebih mudah.

12.Memindahkan Bahan Kimia Padat 
Pemindahan bahan kimia padat memerlukan penanganan sebagai berikut :
a. Gunakan sendok sungu atau alat lain yang bukan berasal dari logam.
b. Jangan mengeluarkan bahan kimia secara berlebihan.
c. Gunakan alat untuk memindahkan bebas dari kontaminasi. Hindari satu sendok untuk bermacam macam keperluan.

13.Cara Pemanasan Larutan dalam Tabung Reaksi 
Pemanasan tabung reaksi sering dilakukan dalam suatu percobaan di laboratorium. Ada banyak reaksi yang harus dilakukan pemanasan untuk mempercepat proses reaksi. Tata cara melakukan pemanasan tabung reaksi adalah :
a. Isi tabung reaksi sebagian saja, sekitar sepertiganya.
b. Api pemanas terletak pada bag bawah larutan.
c. Goyangkan tabung reaksi agar pemanasan merata.
d. Arah mulut tabung reaksi pada tempat yang kosong agar percikannya tidak mengenai orang lain.

14. Cara memanaskan dengan gelas Kimia 
Pemanasan yang dilakukan menggunakan gelas kimia ( bukan tabung reaksi) maka harus memperhatikan aturan sebagai berikut :
a. Gunakan kaki tiga sebagai penopang gelas kimia tersebut.
b. Letakkan batang gelas atau batu didih pada gelas kimia untuk menghindari pemanasan mendadak. c. Jika gelas kimia tersebut berfungsi sbg penagas air , isikan air seperempatnya saja supaya tidak terjadi tumpahan.


15.Peralatan dan Cara Kerja 
Bekerja dengan alat alat kimia juga berpotensi terjadinya kecelakaan kerja, oleh karena itu harus diperhatikan hal hal sebagai berikut :
 a. Botol reagen harus dipegang dg cara pada bagian label ada pada telapak tangan .
 b. Banyak peralatan terbuat dari gelas , hati hati kena pecahan kaca. Bila memasukkan gelas pada prop-karet gunakan sarung tangan sebagai pelindung.
c. Ketika menggunakan pembakar spritus hati hati jangan sampai tumpah di meja karena mudah terbakar. Jika digunakan bunsen amati keadaan selang apakah masih baik atau tidak.
d. Hati hati bila mengencerkan asam sulfat pekat, asam sulfatlah yang dituang sedikit demi sedikit dalam air dan bukan sebaliknya.



16. Apabila terjadi kecelakaan


  • Terkena Bahan Kimia 

Kecelakaan kerja bias saja terjadi meskipun telah bekerja dengan hati hati. Bila hal itu terjadi maka perhatikan hal hal sebagai berikut :
a. Jangan panik .
 b. Mintalah bantuan rekan anda yg ada didekat anda, oleh karenanya dilarang bekerja sendirian di laboratorium.
c. Bersihkan bagian yang mengalami kontak langsung dg bahan tersegut, bila memungkinkan bilas sampai bersih
d. Bila kena kulit, jangan digaruk , supaya tidak merata.
e. Bawaah keluar ruangan korban supaya banyak menghirup oksigen. f. Bila mengkawatirkan kesehatannya segera hubungi paramedik secepatnya.



  • Terjadi Kebakaran

 Kebakaran bisa saja terjadi di laboratorium, karena di dalamnya banyak tersimpan bahan yang mudah terbakar. Bila terjadi kebakaran maka :
a. Jangan Panik
b. Segera bunyikan alarm tanda bahaya.
c. Identifikasi bahan yang terbakar (kelas A;B atau C), padamkan dg kelas pemadam yang sesuai ( Contoh kebakaran klas B bensin, minyak tanah dll tidak boleh disiram dg air)
 d. Hindari menghirup asap secara langsung, gunakan masker atau tutup hidung dengan sapu tangan. e. Tutup pintu untuk menghambat api membesar dg cepa.
f. Cari Bantuan Pemadam Kebakaran , oleh karenanya No Telpon Pemadam Kebakaran haru ada di Lab.

17. Kombinasi Bahan yang harus dihindari 
Kombinasi bahan dibawah ini berpotensi terjadi kecelakaan kerja, oleh karenanya harus dihindari.
 a. Natrium atau Kalium dg air
 b. Amonium nitrat, serbuk seng dan air
c. Kalium nitrat dg natrium asetat
 d. Nitrat dengan ester
 e. Peroksida dg magnesium, seng atau aluminium
f. Benzena atau alkohol dg api

18.  Gas Berbahaya
 Ada beberapa gas yang berbahaya keberadaanya di laboratorium. Gas gas tersebut adalah :
 a. Bersifat Iritasi gas HCl, HF, nitrat dan nitrit, klorin,sulfur dioksida ( cermati baunya yg nyegrak). b. Karbon monoksida sangat mematikan, semua reaksi yang menghasilkan gas tersebut dihindari, karena tidak berwarna, dan tidak berbau
 c. Hidrogen sianida berbau seperti almond Hidrogen sulfida dikenali dari baunya Hidrogen selenida (H2Se) gas yg sangat beracun

Tidak ada komentar:

Posting Komentar